Oleh :
Aisha Dwi Ardita
aisdwiardita@gmail.com
PENDAHULUAN
Saat ini, ada banyak fenomena yang berkaitan dengan kesehatan mental manusia. Kesehatan mental masih kurang di perhatikan oleh masyarakat. Menurut (Sarwono 2012) Kesehatan mental adalah suatu keadaan atau kondisi seseorang yang terhindar dari gangguan kejiwaan atau neurosis. Mampu beradaptasi di mana saja dengan orang lain dan masyarakat, ia memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah, mewujudkan keharmonisan antara fungsi-fungsi pikiran.
Seperti yang kita ketahui, kita sering menghadapi masalah yang berhubungan erat dengan kesehatan mental, seperti cemas, tertekan, dan emosi yang terus menerus.
Hal ini erat kaitannya dengan kesehatan mental kita. (Kartono 1989) menyatakan bahwa orang dengan kesehatan mental ditandai dengan kualitas tertentu, seperti kemampuan bertindak, tujuan hidup yang jelas, citra diri yang sehat, segala kemampuan dan usaha yang terkoordinasi. Dia dapat mengatur diri dan mengintegrasikan kepribadiannya, dan pikirannya selalu tenang.
Di sisi lain, orang dengan gangguan mental menderita gangguan dalam suasana hati, pemikiran dan kontrol emosional, yang pada gilirannya dapat menyebabkan terjadinya tindakan yang buruk.
Masalah mental dapat menimbulkan problem dalam kehidupan sehari-hari yang tidak hanya mempengaruhi pergaulan dan relasi dengan orang lain, tetapi juga prestasi akademis dan kinerja dan di tempat kerja. Oleh sebab itu, sudah saatnya kita menjalani gaya hidup sehat.
Pembahasan
Kesehatan mental sangat penting bagi kehidupan, kita perlu menjaga kesehatan mental kita seperti kita menjaga kesehatan fisik kita. Seperti yang dicatat oleh (WHO, 2004), memahami kesehatan individu, sesama, dan lingkungan membantu masyarakat dan individu memahami bagaimana mempertahankan dan meningkatkannya. Ini berarti kondisi kesehatan mental sama pentingnya seperti kesehatan fisik.
(Mahfud, 2015) menyatakan bahwa tidak mudah untuk menentukan apakah seseorang mengalami gangguan kesehatan jiwa karena tidak mudah untuk diukur, dites, atau dikuantifikasikan, seperti halnya dengan kesehatan fisik. Kesehatan jiwa dapat dikatakan relatif dalam artian tidak ada patokan yang jelas antara normal dan tidak normal, sehingga tidak ada perbedaan yang jelas antara kesehatan jiwa dan gangguan kesehatan jiwa.
Tidak ada yang namanya keharmonisan yang sempurna dalam jiwa, kita tahu seberapa jauh seseorang dari sehat.
Menurut (Pittara, 2022), gejala gangguan jiwa yang paling sering ditemui di masyarakat adalah (1) delusi dan halusinasi, yaitu mempercayai hal-hal yang tidak real atau tidak berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, (2) berhalusinasi, yakni perasaan yang tidak sesuai, (3) suasana hati yang berubah-ubah pada waktu-waktu tertentu, (4) merasakan sedih berminggu-minggu atau berbulan-bulan, (5) perasaan gelisah berlangsung lama, (5) perasaan cemas atau takut yang berlangsung hingga titik waktu tertentu, dan (6) Gangguan makan, seperti masalah berat badan, kecenderungan untuk memuntahkan makanan dan makan berlebihan, (7) gangguan pola tidur, seperti sering tidur, sulit tidur, sesak napas, dan kaki gundah saat tidur, (8) ketergantungan atau ketagihan alkohol atau nikotin, (9) emosi yang berlebihan yang mengarah pada kemarahan atau kekerasan, (10) tingkah laku yang tidak normal, seperti seperti berteriak tidak jelas, berbicara atau tertawa sendiri, keluar rumah dengan keadaan telanjang.
Bagaimana kita dapat memelihara kesehatan mental kita agar bisa berfungsi dan berhubungan dengan baik di lingkungan masyarakat serta mencegah terjadinya masalah kesehatan mental?. Menurut (Bella, 2022) yaitu, (1) menghargai kemampuan pribadi dengan tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain, (2) senantiasa berusaha memandang sisi positif dari suatu masalah, (3) memperlakukan diri sendiri seperti anda memperlakukan seseorang yang anda kasihi, (4) menemukan cara terbaik untuk menangani stres bagi diri anda sendiri, (5) mensyukuri segala sesuatu yang anda miliki agar anda dapat menerima dan mencintai diri sendiri, (6) mengikuti gaya hidup sehat seperti pola makan sehat, olahraga teratur dan beristirahat yang cukup, (7) keluarkan potensi diri atau berani mencoba hal-hal baru yang belum pernah Anda lakukan sebelumnya, (8) pertahankan hubungan baik dengan orang lain, (9) melakukan hal yang membuat kita bahagia, (10) hindari perfeksionisme yang berlebihan, latihlah meditasi atau teknik mindfulness untuk memusatkan perhatian dan kesadaran.
PENUTUP
Di zaman sekarang ini, pentingnya menjaga kesehatan mental berada di garis depan keberhasilan pribadi. Ketika lelah dengan dunia yang keras, saat kita berada di bawah tekanan yang terlalu berat, sudah sepantasnya kita menghadiahi diri kita sendiri dengan rasa syukur. Dalam hal ini, seni mencintai diri sendiri harus datang untuk menyelamatkan. Apresiasi diri mendorong euforia, yang dapat meredakan stres dan depresi. Apresiasi diri, baik yang positif maupun negatif, harus digunakan sebagai motivasi untuk lebih mengembangkan potensi diri. Potensi diri sangat penting bagi kehidupan, berikut tips menggali potensi diri menurut (wicaksono, 2022) (1) harus memiliki impian yang ingin kita capai, (2) kenali kelebihan dan kekurangan kita, (3) mulailah mencoba hal-hal baru, (4) perluas wawasan, (5) berkomunikasi dengan orang yang tepat, karena lingkungan memiliki dampak yang besar.
Kesehatan mental perlu dipahami sejak usia dini. Kesehatan mental mempengaruhi kesehatan fisik dan kualitas hidup. Ketika seseorang sehat secara psikologis, sosial dan emosional, mereka memiliki pikiran yang sehat. Kesehatan mental juga merupakan awal dari pertumbuhan hidup kita.
DAFTAR PUSTAKA
Bella, A. (n.d.). Memahami Kesehatan Mental dan Cara Menjaganya. Retrieved from alodokter: https://www.alodokter.com
Elly, Y. (2018). kesehatan Mental Anak dan Remaja. Retrieved from Universitas Ubaya: http://repositury.ubaya.ac.id
Farchul, H. (n.d.). Gambaran Status Perkembangan Psikososial Pada Anak Usia Sekolah Dasar (10-13 Tahun) Di Desa Purbo Kabupaten Batang. Retrieved from Universitas Muhammadiyah Semarang: http://repository.unimus.ac.id
Luluk, A. (2016). Pengaruh Psikoedukasi Kesehatan Mental Terhadap Peningkatan Psychological Well Being Pada Istri yang Menikah diusia dini dan Bercerai dari Suami Pelaku Kekerasan dalam Rumah Tangga. Retrieved from Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya: http://repository.untag-sby.ac.id
Oktaviani, P. (2018). Kesehatan Mental Pengguna Media Sosial Pada Remaja: Studi Deksriptif Kuantitatif. Retrieved from Universitas Islam Riau: https://www.repository.uir.ac.id
Pittara. (2022, april). Gangguan Mental-Gejala, penyebab dan mengobati. Retrieved from alodokter: https://www.alodokter.com
Wicaksono, p. (2022). Tips Menggali dan Mengembangkan Potensi Diri. Retrieved from qubisa.com: https://www.qubisa.com