Dompu – metrodompu.com
Puluhan massa yang mengaku sebagai pelaku Wedding Organizer (WO), Jum,at pagi (12/6) mendatangi Kantor Pemda Dompu, dan setelah dikonfirmasi pihak Pemda berjanji menemui mereka pada Senin depan.
Kehadiran mereka menuntut kepada pemerintah daerah agar memulihkan kembali kegiatan kemasyarakatan seperti acara pernikahan dan penyunatan yang merupakan mata pencaharian mereka.
Salah seorang perwakilan aksi, Kejora Paramita alias BJ, mengaku dimarjinalkan oleh pemerintah terhadap profesi mereka karena hampir 4 bulan terakhir mata pencaharian mereka lumpuh total.
Pelaku wedding Organizer yang hadir dan merasa dimarjinalkan diantaranya pengusaha sound system (orgen tunggal), pengusaha salon/perias pengantin, penyedia terop/kursi, pengusaha dekorasi hingga Master of Ceremony (MC)/pembawa acara.
BJ mengatakan, bahwa semua pelaku WO dalam 4 bulan ini tidak berpenghasilan sama sekali bahkan untuk menghidupi keluarganya terpaksa harus berhutang, oleh karena itu kami menuntut kepada Bupati Dompu selaku pengambil kebijakan untuk memulihkan kembali kegiatan kemasyarakatan yang membutuhkan paket Wedding Organizer, seperti acara pernikahan, sunatan, ulang tahun maupun acara lain yang membutuhkan jasa mereka, agar mereka dapat memberikan nafkah untuk keluarga mereka, harap BJ.
“Kenapa profesi kami dimarjinalkan, padahal kegiatan lain yang melibatkan banyak orang juga tetap dilaksanakan, seperti demonstrasi, maupun acara pernikahan kecil-kecilan.
Untuk itu BJ mengharapkan kepada Bupati agar segera mengeluarkan surat sehingga masyarakat bisa melaksanakan acara pernikahan, sunatan, dengan tetap mematuhi pada standar protokol kesehatan covid 19, harapnya mengakhiri. (MD-01)