Oleh: Firmansyah, S.Psi., M.MKes
Kehidupan seputar rumah tangga menjadi bagian penting dan juga sebagai pendorong kesuksesan bagi suami istri dalam berbagai bidang kehidupan yang digelutinya.
Sebagai faktor pendukung bagi kesuksesan suami istri dalam menjalankan peran sosialnya di masyarakat membuat kehidupan rumah tangga menarik dan banyak didiskusikan oleh berbagai pihak.
Banyak orang yang kemudian dia bisa sukses menjalani karier, sebagai tokoh masyarakat, atau sebagai seorang profesional diawali dengan adanya kesuksesan mereka dalam membina kehidupan keluarga (rumah tangga).
Bagaimana membangun rumah tangga agar berjalan sesuai harapan seorang kawan lama yang kini menjadi ibu rumah tangga dan berprofesi sebagai Guru Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) memberikan penjelasan.
Kata dia mengawali penjelasannya kehidupan rumah tangga yang langgeng, bahagia dan harmonis yang kemudian bisa membuat pasutri sukses menjalankan perannya di masyarakat karena ada kerjasama yang baik didalamnya.
Menurutnya dalam membangun keluarga itu harus diawali dengan niat yang tulus dan ikhlas untuk beribadah kepada Allah SWT. Kata dia niatkan pernikahan yang dijalani sebagai sarana untuk beribadah kepada yang maha kuasa.
Berikutnya dia menyampaikan lagi saat sudah berkeluarga masing-masing pihak di rumah tangga (suami istri) harus bisa saling menjaga komunikasi yang baik antara keduanya.
“Komunikasi yang baik antara suami dan istri dalam rumah tangga bisa membuat keduanya langgeng dan harmonis. Komunikasi yang baik membuatnya bisa saling sayang antara keduanya”, terangnya.
Lainnya dijelaskannya juga agar suami istri dalam menjalankan perannya bisa membagi perhatian dimanapun dan kapanpun keberadaannya, kemudian bisa saling menghargai, menerima kekurangan dan kelebihan pasangannya. “Sebagai daya rekatnya perbanyak healing dan quality time dengan keluarga”, terangnya.
Berikutnya agar rumah tangga yang dibangun tetap berada di kondisi yang langgeng dan harmonis dia menguraikan seorang suami atau istri diharapkan bisa saling memanjakan satu dengan lainnya.
“Dalam memanjakan suami atau istri tidak harus mahal mahal atau berlebihan namun bisa disesuaikan dengan kemampuan masing-masing suami dan istri”, terangnya.
Lanjut dia menambahkan memanjakan istri atau suami itu bisa dilakukan dengan cara jalan bebarengan antara keduahya (dibawa jalan-jalan sambil bercerita tentang nostalgia saat pertama kali saling kenal dahulunya).
“Agar keduanya bisa terus lengket usahakan bangun suasana seperti masa-masa pacaran sama istri atau suami tempo dulu”, tegasnya.
Di akhir dia kemudian mengingatkan agar suami dan istri dalam berbagai inreraksinya agar bisa saking menjaga sikap dan tingkah lakunya.
“Saat berinteraksi sosial di rumah tangga suami istri sebisa mungkin saling menjaga sikap dan perilakunya, jangan sampai ada kata atau ungkapan yang menyakiti hati. Hadirkan istri atau suami kita sebagai sosok yang paling istimewa”, tegasnya.
“Dalam berumah tangga agar berjalan sesuai harapan antara suami dan istri harus bisa saling mendoakan kebaikan antara keduanya karena hanya dengan doa yang membuat keduanya bisa mendapat rahmat dan rahim dari Allah SWT”, tutupnya. (*)
Demikian, mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita semua dalam upaya bersama mewujudkan keluarga atau rumah tangga yag mawadah warahmah sebagai perekat ketahanan keluarga.
Penulis: Konsultan Psikologi pada Lembaga Konsultasi dan Bimbingan Psikologi “Buah Hati”, Kabupaten Dompu juga sebagai Koordinator Sub Bagian Komunikasi Pimpinan Bagian Prokopim Setda Dompu dan aktif sebagai Anggota PPM Kabupaten Dompu.