Dompu – metrodompu.com, Berdasarkan hasil rapat koordinasi Pemda Dompu, terkait harga gabah, telah diputuskan bahwa harga berada pada posisi 4.200 sesuai HPP.
“Itu semua hanya kebohongan belaka, terbukti sampai hari ini Bulog belum turun untuk merealisasikan hasil keputusan tersebut”, demikian teriakan Syarifudin Didan Ketua Gapoktan So Ntenga dalam orasinya pada aksi unjuk rasa Gabungan Petani Kabupaten Dompu guna menuntut kenaikan harga gabah, Rabu (16/03/2022).
Menurut Didan sampai hari ini gabah petani bertumpuk karena tidak adanya pembeli, kemana sebenarnya tengkulak-tengkulak tersebut, tanya Didan.
Didan berharap kepada pemerintah Kabupaten Dompu agar segera membuatkan regulasi yang jelas, agar nasib petani tidak sesengsara ini.
“Jika pemerintah tidak segera membentuk regulasi tersebut, maka kami pastikan seluruh jalan yang ada di Kabupaten Dompu, akan kami boikot”, tegas Didan.
Tidak hanya itu, Didan mengatakan jika Wakil Rakyat yang jelas-jelas merupakan wakil yang dipilih oleh rakyat, tidak memperhatikan nasib para petani, maka dipastikan pada pemilihan yang akan datang petani Dompu tidak akan memberikan suaranya.
Sementara itu Andi Bahtiar Ketua DPRD Dompu yang dimintai keterangan terkait permintaan dari masa aksi yang menginginkan untuk segera dibuatkan regulasi, Andi mengatakan bahwa pemerintah daerah tidak memiliki kewenangan untuk menentukan harga, tetapi pemerintah hanya menindaklanjuti ketentuan HPP. Dan berdasarkan kesepakatan kemarin bahwa Bulog sudah memiliki anggaran dan akan segera bermitra dengan Mitra Pengadaan Gabah, jelasnya.
“Kami harus memastikan , agar mereka melakukan ini sesuai ketentuan, jangan sampai mereka bermain mata, pura-pura tidak bisa memenuhi standar permintaan, dan saya sangat curiga kenapa hari ini para pembeli kompak tutup semua, padahal kesepakatan kemarin pada saat rapat, hari ini Bulog bersama pembeli mulai turun ke petani, tegasnya.(Z-K)