Oleh :
Valeent Roynald Subakti
Valeenth33@gmail.com
1. Pendahuluan
Begadang merupakan kegiatan terjaga hingga larut malam dan orang yang begadang cenderung akan tidur di saat pagi tiba. Menurut Almunawir (2021), begadang sudah menjadi aktivitas yang biasa dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Begadang biasanya dilakukan oleh pekerja malam atau yang sedang lembur dan mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas dengan waktu deadline yang singkat. Begadang karena alasan logis dengan sebab beberapa kepentingan yang harus dituntaskan, tentu alasan tersebut menjadi hal wajar dan dapat diterima. Namun, jika begadang dilakukan untuk hal yang kurang bermanfaat, maka hal itu perlu diperbaiki.
Nur (2012) berpendapat bahwa masa remaja merupakan saat-saat yang mengasyikkan tetapi juga masa yang responsif dengan hal-hal baru sehingga menumbbuhkan rasa penasaran yang tinggi. Perubahan bentuk fisik merupakan penanda yang paling jelas jika seseorang sudah menginjak remaja. Perubahan fisik pada remaja laki-laki yaitu dada yang membidang, suara menjadi lebih berat dan mengalami mimpi basah. Perubahan fisik pada remaja perempuan yaitu mulai tumbuh payudara, suara menjadi lebih lengking dan mulai haid. Seseorang dapat dikatakan remaja saat berusia 10—¬¬20 tahun yang dibagi menjadi dua bagian yaitu remaja awal (10¬¬—14 tahun) dan remaja akhir (15—20 tahun).
Dewi (2021) berpendapat bahwa begadang berarti aktivitas tidur larut malam yang sering dilakukan oleh para remaja baik untuk berkumpul dengan teman, main game, atau mengerjakan tugas. Begadang sudah menjadi kebiasaan sehari-hari bagi sebagian remaja. Overthinking merupakan gejala dari gangguan mental yang sering menjadi alasan remaja susah tidur di malam hari. Remaja akan merasakan kekhawatiran berlebih terhadap suatu hal yang merupakan gejala dari kecemasan. Karena rasa cemas tersebut, mereka begadang semalaman hanya untuk menenangkan dirinya sendiri.
2. Pembahasan
Begadang merupakan suatu kondisi di saat seseorang tidak tidur sampai larut malam. Lain hal dengan insomnia, insomnia merupakan masalah kesehatan pada seseorang yang mengalami kesulitan tidur, terutama dimalam hari. Fahturosi (2021) menyatakan bahwa terdapat beberapa hal yang mempengaruihi kualitas tidur seseorang, yaitu :
a. Faktor lingkungan seperti suhu ruangan, kepengapan, penerangan ruangan dan kondisi kebisingan sangat berpengaruh terhadap tidur seseorang.
b. Semakin lelah seseorang maka akan semakin kurang kualitas tidurnya.
c. Rasa nyeri yang ditimbulkan oleh luka sering kali mengganggu pola tidur orang yang sedang sakit.
d. Orang yang sering beradaptasi dengan jam kerjanya yang berubah-ubah butuh menyesuaikan jam tidurnya juga
e. Obat-obatan yang terdapat efek penenangnya akan mensupresi kualitas tidur.
f. Meminum alcohol berlebihan seringkali menyebabkan seseorang mengalami gangguan tidur.
Remaja yang melakukan aktivitas begadang secara sering akan memberikan dampak buruk bagi kesehatannya, apabila kesehatan fisik terganggu maka kesehatan mental pada seorang remaja juga akan ikut terkena dampaknya. Putra dkk (2017) mengemukakan gangguan mental yang akan diterima remaja jika terlalu sering begadang, antara lain :
a. Stress
Banyaknya pikiran membuat remaja sulit tidur, entah itu terkait tugas, sekolah, kuliah, pekerjaan, atau masalah lainnya. Hal-hal tersebut dapat membuat seorang remaja merasa stress sehingga tidurnya terganggu, seperti terbangun tiba-tiba sehingga tidurnya kurang optimal dan kemudian memasukkannya ke dalam siklus pola tidur yang tidak normal tersebut. Secara umum stress dapat menimbulkan rasa minder dan terlihat murung.
b. Depresi
Depresi adalah gangguan mental yang ditandai dengan terus menerus merasa bersalah atas segala sesuatu yang terjadi pada diri sendiri ataupun orang lain. Remaja yang mengalami depresi akan kesulitan merasa optimis dan selalu gelisah. Perasaan cemas yang berlebihan atau tidak normal juga akan dialami oleh remaja yang sedang depresi.
c. Anxiety
Kata anxiety yang saat ini populer dikalangan remaja dan sering kita dengar memiliki arti yaitu rasa kekhawatiran dan rasa takut yang berlebihan sehingga sering kehilangan konsentrasi. Anxiety ini dapat menyebabkan remaja mengalami jantung yang berdetak kencang dan tidak normal serta nafasnya tersengal-sengal.
Cukup banyak remaja yang masih melakukan kebiasaan begadang, padahal banyak cara untuk mengatasi kebiasaan tersebut. Zahrani (2022) mengemukakan beberapa cara untuk mengatasi kesulitan tidur, seperti komitmen untuk hidup teratur, merelaksasikan tubuh serta pikiran, kurangi asupan kafein, menghindari tidur siang terlalu lama, rutin berolahraga, makan sewajarnya, menonaktifkan semua alat elektronik dan jadikan kamar tidur sebagai tempat yang menyenangkan. Tidur merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi sesuai kecukupan agar dapat melakukan aktivitas secara maksimal. Waktu tidur yang dibutuhkan oleh remaja yaitu 7-8 jam per malam.
Kurangnya sosialisasi tentang dampak begadang mengakibatkan masyarakat khususnya remaja acuh tak acuh tentang pentingnya pola tidur yang baik. Menurut Arifin (2021), iklan layanan masyarakan bisa digunakan untuk alat komunikasi untuk menginformasikan dampak dari kebiasaan begadang. Iklan layanan masyarakat dengan bentuk infografis tersebut, bertujuan untuk menyadarkan masyarakat khususnya remaja agar lebih peduli tentang pola tidur yang baik. Penyampaian pesan yang kreatif diikuti dengan desain yang menarik bertujuan untuk menyadarkan masyarakat terutama remaja terhadap perkara sepele yang dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.
3. Penutup
Begadang adalah kegiatan terjaga hingga larut malam dan biasanya akan tidur bila pagi tiba. Begadang merupakan kegiatan kurang baik jika tidak dengan alasan yang kuat karena dapat mengganggu kesehatan tubuh. Tidak sedikit remaja yang melakukan aktivitas ini baik untuk berkumpul dengan teman, main game, atau mengerjakan tugas. Begadang juga dapat disebabkan oleh hal-hal yang dapat mengganggu kenyamanan tidur seseorang. Terdapat beberapa resiko gangguan mental yang dapat disebabkan oleh kebiasaan begadang, seperti stress, depresi dan anxiety. Menjaga pola makan dan rutin berolahraga merupakan hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kebiasaan begadang. Pemasangan iklan layanan masyarakat tentang dampak kebiasaan begadang merupakan salah satu cara untuk menyadarkan masyarakat khususnya remaja terhadap pentingnya pola tidur yang sehat.
4. Daftar Pustaka
Almunawir, Nurip. 2021. Larangan Begadang Sebagai Pemeliharaan Imunitas Perspektif Islam. Jurnal Riset Agama, 1(1), pp.71-82. https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jra/article/view/14258
Arifin, Imamul. 2021. Dampak Begadang Terhadap Kesehatan Mental Remaja Mojosari. Nathiqiyyah, 4(2), pp.77-84. https://ojs.diniyah.ac.id/index.php/Nathiqiyyah/article/view/340
Dewi, Etha Oktavia Puspita. 2021. Pengalaman Merubah Perilaku Begadang Untuk Menghindari Penyakit Anemia Kronis. https://osf.io/xh9e5
Fahturosi, Danang. 2021. Dampak Kebiasaan Begadang Terhadap Pola Tidur Dan Kesehatan. https://osf.io/23hs6
Nur, Miftahun. 2012. Hubungan waktu tidur dengan status gizi pada anak remaja di SMA Negeri 5 Makassar (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar). http://repositori.uin-alauddin.ac.id/2985/
Putra, Nugraha Yogis Pratama dkk. 2017. Perancangan Infografis Tentang Dampak Kebiasaan Begadang Terhadap Pola Tidur Sehat Bagi Remaja. Jurnal Sketsa, 4(2). https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/sketsa/article/view/3393
Zahrani, Dita Azkiya. 2022. Bahaya Begadang Terhadap Kesehatan Masyarakat. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Berkala, 4(1), pp.7-12. http://journal.univetbantara.ac.id/index.php/jikemb/article/view/2132. (*)