Dompu – metrodompu.com, Nasib malang menimpa Ahmad, Warga Dusun Kamudi Desa Rababaka kecamatan Woja Dompu NTB, karena mengalami gangguan mental harus ia hidup dalam kayu pasungan oleh saudaranya.
“Hal Ini bisa terjadi karena ketidakpahaman keluarga dan ketidakpedulian masyarakat sekitar juga pemerintah dan aparat desa bahkan pemerintah kabupaten yang tidak memberikan perlindungan pada warganya yang menderita gangguan jiwa”.
Pernyataan tersebut dikemukakan ketua Komisi I DPRD Kabupaten Dompu, Ir. Muttakun, ketika berkunjung langsung di rumah Ahmad yang juga dijadikan tempat pasung, pada Rabu, 5 Mei 2021.
“Ketika mengetahui lewat media sosial Facebook yang ditandai salah seorang pemerhati, saya langsung bergegas menuju Dusun yang masih dianggap terpencil di Kabupaten Dompu itu”, papar Muttakun.
“Perjalanan menuju Dusun Kamudi ditempuh lewat jalur Saneo dengan berkendaraan sepeda motor dan butuh waktu 30 menit untuk sampai disebuah bangunan yang mirip baruga dimana Ahmad, yang berusia sekitar 50 Tahun tersebut dipasung hampir 1,5 Tahun oleh saudaranya sendiri, tutur Muttakun yang diunggah di medsos.
“Saat ditanya adik perempuan Ahmad yaitu Ibu Sabatia istri dari Syamsuddin yang juga Ketua RT 08 Dusun Kamudi bahwa kalau tidak dipasung Ahmad akan keluyuran dan mandi di sungai hingga tak kunjung pulang sampai larut malam kalau tidak dicari dan dijemput. Ahmad kalau keluyuran tidak pernah bisa kembali ke rumah karena tidak tahu jalan pulang”, jelas Sabatia yang diulang Muttakun.
Menurut Ipar nya Ahmad yaitu Syamsuddin Ketua RT 08 Dusun Kamudi, Tahun 2001 Ahmad pernah merantau ke negeri Jiran Malaysia untuk bekerja mencari nafkah dan pada pertengahan 2004 dipulangkan oleh perusahaan jasa tenaga kerja karena di negeri Malaysia Ahmad mulai memperlihatkan pribadi yang sulit berkomunikasi serta sering keluyuran sehingga oleh majikannya Ahmad dipulangkan ke Indonesia hingga tiba di kampung halamannya di Dusun Kamudi pada akhir 2004.
Di kampungnya, Ahmad masih memperlihatkan sikap anehnya bahkan merusak rumah milik orang tuanya. Khawatir terhadap sikap dan tindakannya maka oleh keluarga dan saudaranya, Ahmad mulai dipasung sejak 1,5 tahun yang lalu.
“Saat kami berkunjung tadi sore pukul 17.30 Wita kondisinya sangat memprihatinkan. Ada rasa haru dan sedih melihatnya yang duduk seorang diri tanpa mengenakan baju dan hanya menutup auratnya dengan menggunakan selembar sarung”, cerita Muttakun.
Saat mendekat di gubuknya, sambil mengucapkan salam dan memulai ngobrol serta mengelus – elus punggungnya ada respon yang baik dan hormat yang diberikan oleh Ahmad. Bahkan Ahmad begitu antusias menanggapi dengan bahasa tubuh disertai dengan ucapan yang masih cukup jelas. Dan ini yang membuat saya optimis yang tinggi kalau Ahmad masih bisa kembali sehat seperti biasa”, papar legislator Partai Nasdem itu.
“Mungkin karena keadaan ekonomi serta ketidaktahuan sanak saudara terkait upaya dan langkah untuk penyembuhan Ahmad yang menderita gangguan mental ditambah dengan masyarakat sekitar yang acuh dan apatis serta tidak adanya kepedulian dari pemerintah desa bahkan pemkab dalam hal ini Dinas Sosial maka bisa jadi dilingkungannya di Dusun Kamudi Desa Rababaka, Ahmad makin menderita dan mengalami gangguan mental karena tidak ada yang berusaha untuk memberikan pendampingan dan memfasilitasi agar mendapatkan akses pelayanan kesehatan jiwa misalnya ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Mataram.
Saat Ahmad diajak ngobrol dan ditawarkan untuk berobat ke Mataram (RSJ, red) ternyata responnya sungguh luar biasa. Bahkan terlihat dari gerak tubuh dan ucapannya yang penuh semangat dan bisa jadi ini memperlihatkan bahasa tubuh nya yang ingin sembuh dari sakitnya agar dirinya tidak tidak terus menerus dipasung oleh sanak saudaranya…
Sesuai persetujuan dan kesediaan dari sanak keluarga Ahmad juga didukung oleh Ahmad sendiri yang saat diajak ngobrol merespon untuk berobat ke Mataram maka menindaklanjuti kunjungan pada diri Ahmad sore tadi maka besok akan dilakukan pertemuan informal dengan Kades Rababaka serta Kepala Dinas Sosial serta Dukcapil agar bagaimana mencari dan menemukan jalan bagi Ahmad untuk mendapatkan akses pelayanan ke RSJ.
Muttakun berharap, Ahmad segera pulih dari penyakitnya, dan mengharapkan dukungan semua pihak untuk memuluskan upaya pengobatan tehadap Ahmad. (MD/Sumber : akun FB Muttakun)