Dompu – metrodompu.com, Pesona alam Dompu sedikit demi sedikit mulai terkuak ke permukaan, demikian pula dengan sejarah peradaban peninggalan para leluhur, kini mulai muncul kepermukaan.
Ada banyak situs dan berbagai peninggalan yang menunjukan akan adanya kehidupan di zaman jauh sebelum terbentuknya Indonesia, ditemukan.
Saneo adalah salah satu desa yang menyimpan banyak tanda dari peninggalan bersejarah tersebut.
Desa yang berjarak lebih kurang 9 kilometer dari kota kabupaten tersebut, merupakan desa yang masuk dalam wilayah Kecamatan Woja Kabupaten Dompu.
“Jika ditelisik keberadaannya bisa dibilang jauh dari kemajuan, itulah yang membuat informasi terkait keberadaan berbagai peninggalan bersejarah di daerah tersebut tidak bisa terekspos seperti daerah-daerah lain seperti misalnya Situs Nanga Doro dan Situs Doro Bata”, demikian ungkap salah satu pemerhati adat warga Desa Saneo Nurajin (33) yang ditemui dikediamannya Minggu (24/01/2021).
“Padahal jika pemerintah mau sedikit perduli dengan keberadaan desa kami, justru diwilayah inilah banyak ditemukan situs-situs dan peninggalan bersejarah, seperti misalnya kuburan kuno atau keramat yang menyebar diseluruh wilayah hutan Desa Saneo, Tiga buah Lesung yang berdasarkan cerita tetuah adat merupakan milik dari tiga wilayah kerajaan yakni Ncuhi Sumbawa, Ncuhi Dompu, dan Ncuhi Bima, dimana tempat tersebut dijadikan sebagai tempat pertemuan para Ncuhi atau raja ketika ingin membahas suatu persoalan”, jelasnya.
Selain hal tersebut, menurutnya pihaknya juga menemukan bekas pemukiman kuno, tombak, gelas dari batu dan juga menhir.
Inilah berbagai keunikan yang ada di desa kami yang hingga hari ini keberadaannya belum terekspos apalagi mendapatkan perhatian dari pemerintah baik desa ataupun kabupaten.
“Ini merupakan bagian dari sejarah terbentuknya Dompu, dan sudah seharusnya mendapatkan sentuhan agar terjaga kelestariannya, sehingga anak cucu kita kelak mengetahui sejarah tersebut bukan hanya dari dongeng tapi bentuk nyata dari cerita tersebut juga mereka saksikan”, harapnya.
Selain itu Nurajin juga berharap agar pemerintah segera menetapkan saneo sebagai wilayah adat yang memiliki hak Ulayat tersendiri. (ZK)