Dompu – metrodompu.com, Tindakan kekerasan dan pelecehan anak dibawah umur yang marak terjadi akhir-akhir ini, sungguh mencengangkan. Tidak hanya terjadi di kota- kota besar, akan tetapi tindakan amoral tersebut juga merambah ke wilayah pedesaan.
Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu Minggu (03/01/2021) tepatnya di Desa Bara Kecamatan Woja Kabupaten Dompu. Dan yang sangat mencengakan adalah terduga pelaku merupakan sang guru ngaji dari si korban, dan kejadian tersebut terjadi di dalam tempat ibadah (Musholah.red).
Menanggapi hal tersebut Kepala Desa Bara Andi Aswan yang ditemui dikantornya (11/01/2021), mengaku sangat menyayangkan hal tersebut, apalagi hal ini dilakukan oleh seseorang yang seharusnya mengajarkan nilai-nilai kebaikan kepada masyarakat, akan tetapi yang dilakukan justru sebaliknya.
” Untuk mencegah kejadian serupa, kami dari pemerintah desa kedepan berencana membentuk Forum Perlindungan Anak dan Perempuan”, imbuhnya
Andi mengatakan bahwa sebenarnya Forum seperti ini sejak lama sudah diharuskan terbentuk ditiap- tiap desa, akan tetapi pembentukan tersebut terhambat oleh kejadian bencana non fisik berupa covid-19, yang mengharuskan pemerintah untuk mengalihkan anggaran tersebut untuk membayar Bantuan Langsung Tunai ( BLT), bagi masyarakat terkena dampak Covid-19.
“Itulah kendala yang kami hadapi saat ini, kenapa Forum tersebut belum bisa terbentuk”, katanya.
Andi berharap, meski Forum ini belum terbentuk, seluruh warga masyarakat memiliki kesadaran, untuk tidak melakukan hal- hal yang bisa merugikan anak-anak terutama yang berada di Desa Bara ini, “anak- anak adalah generasi penerus yang sudah seharusnya kita jaga dan kita lindungi”, pungkasnya. (ZK)