Dompu – Metrodompu.com
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bima, Satria Topan Primadi, S.Si dalam penjelasannya, bahwa Musim kemarau tak harus panas, begitulah sepenggal kalimat yang menggambarkan kondisi cuaca di wilayah Bima dan Dompu saat ini.
Normalkah kondisi tersebut.? Tentu kondisi tersebut normal, paradigma yang terlanjur melekat di masyarakat adalah musim kemarau identik dengan suhu panas. Namun, kondisi tersebut tak harus terjadi karena nyatanya musim kemarau di wilayah Bima dan Dompu terasa lebih dingin dibanding saat musim hujan utamanya pada malam dan dini hari.
Mengapa kondisi demikian dapat terjadi.? Terdapat 2 (dua) faktor yang mempengaruhi kondisi suhu lebih dingin pada musim kemarau di wilayah Bima dan Dompu. Faktor pertama, kondisi cuaca di wilayah Bima dan Dompu sangat di pengaruhi oleh angin monsoon yang tengah aktif.
Pada musim kemarau saat ini, monsoon yang tengah aktif adalah monsoon Australia atau angin yang berasal dari Australia. Angin Monsoon terjadi akibat gerak semu matahari, pada saat musim kemarau matahari berada di Belahan Bumi Utara (BBU) sehingga aliran massa udara akan bergerak dari Belahan Bumi Selatan (BBS) atau Australia ke BBU.
Ciri khusus massa udara yang berasal dari BBS adalah bersifat kering dan dingin karena pada bulan Juli dan Agustus Asutralia terjadi musim dingin. Hal tersebutlah yang menjadi salah satu faktor penyebab dinginnya suhu udara pada musim kemarau.
Faktor kedua adalah kondisi awan pada musim kemarau. Awan dikenal juga sebagai selimut atmosfer, keberadaannya dapat mempengaruhi kondisi suhu suatu wilayah. Jika terdapat banyak awan, maka kondisi suhu suatu wilayah akan lebih hangat dan begitu pula sebaliknya.
Mengapa kondisi demikian dapat terjadi.? Hal tersebut di pengaruhi oleh keberadaan awan yang dapat menghalangi pancaran gelombang Panjang dari permukaan Bumi sehingga meningkatkan suhu udara pada suatu wilayah.
Pada saat musim kemarau saat ini, keberadaan awan sangatlah sedikit sehingga pancaran gelombang panjang tidak ada yang menghalagi sehingga kondisi suhu udara terasa lebih dingin, utamanya pada malam dan dini hari.
Dengan memasuki periode pucak musim kemarau di wilayah Bima dan Dompu, masyarakat dihimbau dan berhati – hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti kekeringan, kurangnya ketersediaan air bersih dan potensi kebakaran lahan di sebagian besar wilayah Bima dan Dompu. (MD/Tim)