Oleh: Firmansyah, S.Psi., M.MKes
Seorang teman telah menanyakan sesuatu hal ke sahabat yang duduk di sebelahnya.
Tanya dia ke temannya itu. Bahagia nggak kalau aku kasihkan ke kamu duit sebesar 500 ribu lalu ia memberikan duit itu.
Dengan menerima duit tersebut iapun berkata dengan pasti aku merasa berbahagia dengan pemberian ini.
“Makasih yah atas kebaikan hati mu memberikan hadiah duit ke aku”, cetusnya.
Iapun menuturkan tanpa aku duga sebelumnya tiba-tiba dikasih duit 500 ribu. “Pemberian ini membuatku sangat berbahagia”, ucapnya penuh semangat.
Kemudian yang kasih duit itu pun bertanya lagi. “Apakah kamu masih berbahagia ketika aku kasihkan lagi duit ke teman lainnya sebesar satu juta rupiah?”.
Teman yang ditanya itu pun lalu merespon dengan jawaban pastinya aku tidak lagi berbahagia dengan keadaan itu.
Dia pun memberi alasan mengapa kemudian aku berubah tidak berbahagia lagi. “Pasalnya kamu telah memberikan duit yang berbeda nominalnya dengan yang diberikan ke aku.
Teman lainnya mendapatkan duit yang lebih besar nominalnya dari yang engkau kasihkan ke aku, itu khan berbeda menurutku”, ujarnya menambahkan.
Teman yang kasih duit pun membalas dengan berkata seharusnya kamu tidak berubah menjadi tidak bahagia hanya karena melihat sesuatu yang berbeda dengan yang didapatkan teman lainnya.
“Sejatinya kamu tetap berbahagia dengan apa yang kamu dapatkan”, terang sahabatnya itu menegaskan.
Lalu dia pun menambahkan penjelasannya yang sebenarnya hal yang membuat kamu berubah tidak bahagia lagi karena kamu telah melihat orang lain mendapatkan hal yang berbeda dari yang kamu dapatkan.
Ujarnya lagi, kamu akan tetap berbahagia sebagaimana sebelumnya ketika kamu berada diposisi saat menerima duit dengan nominal 500 ribu itu”, cetusnya.
Teman yang kasih duit itu pun lalu mengatakan lagi yang membuat kamu tidak berbahagia disebabkan kamu membandingkan-bandingkan apa yang didapatkan dengan yang diperoleh temannya.
Menurutnya setiap orang punya takarannya masing masing dalam mendapatkan sesuatu.
“Setiap orang tidak pasti sama dalam hal pendapatan atau lainnya”, terangnya.
Lalu ia pun berkata lagi yang membuat orang itu tetap bisa bahagia yaitu dengan tidak membanding-bandingkan dengan apa yang didapatkan orang lain.
Sudah semestinya kita tetap bersyukur dengan apa yang di dapatkannya, besar atau pun kecil yang diperoleh karena dengan cara itulah kita bisa berbahagia”, tutupnya menyudahi ceritanya. (*)
Penulis: Ahli Muda Pranata Humas Bagian Prokopim Setda Kabupaten Dompu dan Seorang Konsultan Psikologi.