Dompu, metrodompu.com – Momentum perayaan hari lahir (Harlah)Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Kabupaten Dompu, menggelar kegiatan diskusi publik yang melibatkan unsur birokrasi, akademisi dan gerakan sosial, berlangsung di gedung PKK Dompu, 11 Juli 2024.
Kegiatan diskusi publik yang digelar itu mengangkat tema ” 100 Tahun Indonesia Merdeka, Geostrategi Pembangunan Manusia”.
Yang mengisi kegiatan itu selaku nara sumber antara lain, Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Dompu, Ir. Muttakun, PLT Kesbangpoldagri Dompu, Ardiansya, SE, Ketua KNPI Dompu, Muhammad Iradat, S. Gz, Akademisi Dosen UTS Sumbawa, Sukardin, M. Pd. Hadir juga Cipayung Plus dan BEM se Kabupaten yang ikut berpartisipasi.
Ketua EK-LMND Kabupaten Dompu, Dimas Satria Pratama mengutarakan, bahwa untuk mencapai Indonesia Emas tahun 2045. Perlu adanya geostrategi pembangunan manusia, baik itu melalui strategi pembangunan manusia secara fisik maupun non fisik.
“Pembangunan fisik yang dimaksud seperti pencegahan stunting dan lainya, sementara pembangunan non fisik adalah tentang keintelektualan. Karena memang, kalau tidak diperhatikan mulai dari sekarang, persoalan pembangunan manusia menuju indonesia emas tahun 2045 tidak akan tercapai ” Tutur Dimas.
Dengan demikian, melalui momen diskusi publik ini Elemende Dompu mendorong Manifesto Pendidikan Nasional terhadap pemerintah daerah untuk bisa wujudkan strategi pendidikan untuk menggapai indonesia emas 2045.
“Didalam poin-poin manifesto pendidikan nasional yang kami tawarkan, ada yang namanya wajib belajar 16 tahun, yaitu gratis kuliah sampai S1. Dengan begitu, masyarakat yang tergolong miskin pun tidak kawatir lagi untuk menyekolahkan anaknya karena beban biaya sekolah” Jelasnya.
LMND atau (Elemende) secara nasional memang memiliki gerakan untuk mendorong sektor pendidikan ini, karena pendidikan merupakan visi besar yang dapat memposisikan nagara ini sebagai negara maju.
“Pondasi yang paling utama dalam menuju Indonesia emas itu adalah, memperbaiki kualitas pendidikan yang bisa diakses oleh seluruh rakyat Indonesia”
“Dilihat dari banyaknya anak muda yang tidak bisa mengenyam pendidikan ke perguruan tinggi karena kendala akan biaya. Maka solusi terbaik sudah kita tawaran kepada pemerintah daera melalui manifesto pendidikan. Ini untuk menyelamatkan anak-anak bangsa dari keterpurukan kehidupan sosial mereka” Ucap Dimas.(D)