Oleh: Firmansyah, S.Psi., M.MKes
Guna merekatkan silaturahim diantara para anggota grup seperti biasa Grup Watshaap Kelas III-H SMPN 1 Dompu Angkatan 1988 sebagai refleksi mengawali tahun baru 2024 Masehi melaksanakan diskusi terkait parenting secara online.
Diskusi kali ini, Minggu (31/12/23) mengangkat tema “Bagaimana Pasangan Suami Istri (Pasutri) di Rumah Tangga Menghangatkan Hubungan Keluarga” sehingga mampu berjalan langgeng dan harmonis.
Diskusi yang diagendakan masih dipandu Firmansyah, S.Psi., M.MKes, Konsultan Psikologi pada Lembaga Konsultasi dan Bimbingan Psikologi “Buah Hati” Kabupaten Dompu.
Diskusi di buka dengan joke “dalam interaksinya sudah pasti di rumah tangga tidak selamanya berjalan mulus sesuai harapan. Dalam interaksi yang berlangsung tentu ada saja selisih paham antara suami dan istri.
Menanggapi joke yang disampaikan seorang anggota grup Endang Sumiati, Usia 49 tahun, seorang ibu rumah tangga dan juga sebagai praktisi pendidikan Paud menyampaikan dalam menjalankan perannya karakter laki-laki sebagai suami itu unik dan berbeda demikian halnya dengan perempuan sebagai istri.
Menurutnya pernikahan merupakan wahana bagi kedua belah pihak, suami dan istri bisa saling mempersatukan diri. Melalui pernikahan ntara laki-laki dan perempuan yang tadinya mereka tidak saling mengenal satu sama lainnya bisa saling menyatukan diri.
Kata dia saat interaksi berlangsung antara suami istri di rumah tangga ada banyak perbedaan yang terjadi yang membuat suami bisa saling menyesuaikan diri. Karakter keluarga, adat istiadat, pola sikap dan masih banyak perbedaan lainnya yang terjadi.
Lanjut ibu yang kini sudah berhijab itu mengungkapkan berbagai perbedaan yang terjadi ketika terjadi kedua belah pihak menyatukan diri dalam kehidupan berumah tangga akan melebur menjadi satu dalam proses saling memahami dan menyayangi antara satu dengan lainnya.
Akan tetapi menyatukan berbagai perbedaan yang ada antara suami istri bukanlah perkara yang mudah seperti membolak balikkan telapak tangan. Menyatukan berbagai perbedaan itu butuh waktu dan proses.
Tak heran di masa awal pernikahan, satu persatu mulai bermunculan perbedaan-perbedaan antara keduanya. Terkadang perbedaan yang terjadi bersifat kecil namun juga bersifat besar. Semuanya bisa menjadi pemicu masalah dalam pernikahan (rumah tangga).
Dari perbedaan ini bila tidak diselesaikan dengan baik dan terarah oleh kedua belah pihak akan menimbulkan problem yang berkepanjangan di rumah tangga yang juga bisa menimbulkan konflik bagi kedua belah pihak.
“Konflik muncul berupa percekcokan, perkelahian ataupun pertentangan antara suami istri. Konflik menjadi rangkaian dari adanya perbedaan yang tidak bisa diselesaikan dengan baik”, katanya.
Berikutnya Ibu yang berparas cantik ini menyampaikan permasalahan di rumah tangga, tidak saja terjadi diawal pernikahan, namun pada usia pernikahan yang sudah berjalan lama pun juga dapat muncul masalah yang membuat konflik dalam berumah tangga
“Di saat pasutri gagal mengatasi masalah yang muncul membuat keduanya terus berkonflik (bermasalah) dan berujung pada perceraian keduanya”, ujarnya.
Diapun menyampaikan komunikasi yang tidak baik (buruk) antara pasangan suami istri di rumah tangga juga menjadi salah satu faktor penyebab munculnya konflik di rumah tangga.
“Perbedaan karakter antara suami istri tadi membuat pola komunikasi yang diterapkan keduanya dalam berinteraksi juga saling berbeda satu dengan lainnya”, cetusnya.
Dia kemudian menegaskan sepatutnya sebagai suami istri dalam interaksinya di rumah tangga dapat saling mengenal dan mengidentifikasikan tipe atau karakter masing-masing.
Menurutnya dengan saling memahami karakter masing-masing pasutri bisa saling menyesuaikan diri sehingga bisa mengetaui cara tepat dalam mengkomunikasikan berbagai hal kepada pasangannya.
Lainnya Endang Sumiati menjelaskan hal yang juga bisa dilakukan agar hubungan suami istri berjalan harmonis yaitu bagaimana suami istri mampu meningkatkan kualitas dirinya dengan belajar/ilmu bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan tepat.
“Ilmu yang tepat adalah ilmu yang datang dari Allah Subhana Wata’ala. Ada banyak solusi bagi pasutri untuk mengharmoniskan dan melanggengkan rumah tangga ketika pasutri bisa belajar ilmu agama.
Dengan memahami ilmu agama masing-masing pasangan (suami istri) akan diberikan banyak kesabaran oleh Allah SWT dalam menghadapi berbagai persoalan di rumah tangganya.
“Dengan ilmu agama pasutri akan diberikan banyak kesabaran diantaranya bersabar dalam berkomunikasi, bersabar menentukan waktu tepat untuk berkomunikasi, bersabar dalam menahan emosi dan masih banyak lagi kesabaran lainnya yang akan diberikan oleh Allah SWT”, tutupnya.
Rostina juga seorang ibu rumah memiliki strategi yang berbeda dalam mengharmoniskan dan melanggengkan rumah tangga. Diakuinya memang benar tidak semua hal bisa berjalan mulus dalam rumah tangga.
Menurutnya tetap saja ada letupan kecil antara suami istri di rumah tangga yang bisa mengganggu hubungan keduanya. Hal yang muncul harus bisa disikapi secara baik dan dewasa oleh kedua belah pihak.
Saat ada yang emosi (marah) sebaiknya salah satu darinya harus ada yang mau mengalah dengan bersikap diam (sabar). “Di saat suasana mulai dingin dan tenang antara Keduanya bisa saling berdiskusi atas kekurangan yang terjadi”, terangnya.
Dia menambahkan bila hal yang disampaikan bisa dipraktekan diakhir kedua belah pihak akan saling bermaaf-maafan dan menyadari kesalahan dan kekurangan masing-masing.
Ibu Rumah Tangga lainnya yaitu Putri Jambi Ntoro menyebutkan dalam mengharmoniskan hubungan suami istri di rumah tangga kedua belah pihak harus dapat menjaga pola sikapnya.
“Bila ada yang ingin disampaikan sampaikanlah dengan cara-cara yang santun dan bermartabat. “Bersuaralah atau berkatalah dengan baik saat mengkomunikasikan sesuatu hal kepada pasangannya”, sebutnya.
Terakhir perempuan berparas cantik dengan kulit kuning langsat dan bunda dari empat orang putra putri ini menegaskan ketika ada persoalan dalam rumah tangga maka kedua belah pihak harus melibatkan Allah SWT dalam segala urusan dan masalah yang dihadapinya.
“Dengan melibatkan Allah SWT di setiap persoalan yang dihadapi apakah itu persoalan dengan pasangan di rumah tangga ataupun juga berbagai persoalan lainnya harus dipastikan Allah SWT terlibat didalamnya. Dengan melibatkan Allah Subhana Wata’ala dalam setiap urusan maka masing-masing pasangan akan diberikan petunjuk dan bimbingan dari-Nya”, ujarnya.
Demikian, mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita semua utamanya dalam menjaga keutuhan dan keharmonisan rumah tangga sehingga terus mendapat ridho dan berkah dari-Nya. (*)
——
Penulis Firmansyah, S.Psi., M.MKes, Konsultan Psikologi pada Lembaga Konsultasi dan Bimbingan Psikologi “Buah Hati” Kabupaten Dompu juga sebagai Koordinator Sub Bagian Komunikasi Pimpinan Setda Dompu dan Anggota Pemuda Panca Marga (PPM) Kabupaten Dompu.