Dompu – metrodompu.com. PT. Sumbawa Timur Mining (STM) merupakan sebuah perusahan besar bergerak dibidang pertambangan yang beroperasi di Kecamatan Hu’u Kabupaten Dompu NTB.
Perusahaan yang masih dalam tahap explorasi tersebut adalah patungan saham Eastern Star Resources Pty. Ltd yang merupakan anak perusahaan PT. Vale SA dengan saham 80 persen dan PT. Antam, Tbk Indonesia sebanyak 20 persen saham.
Aksi Pemanahan di Dompu Capai 13 Kasus, Pemkab dan APH Sikapi Serius
Selama beroperasi di Kecamatan Hu’u, PT. STM telah merekrut tenaga kerja lokal mencapai 60 persen, mayoritas berasal dari 8 Desa di Kecamatan Hu’u, dan dari Dompu, serta sebagian kecilnya dari Kabupaten Bima. Persentase tersebut dipaparkan oleh Principal Communication Analyst PT. STM, Cindy Elza di Cafe Laberka Dompu, dalam acara Lunch (makan siang) bareng pimpinan media massa, Rabu, 1 Maret 2023.
Lebih jauh Cindy memaparkan tonggak penting proyek di Hu’u yaitu pada tahun 1998 PT. STM terbentuk, kemudian tahun 2012 VALE mengakusisi Eastern Star Resources Pty. Ltd, selanjutnya tahun 2016 Tahap study kelayakan, sementara tahun 2016 Pengumuman Publik Penemuan Deposit Onto, dan tahun 2022 Pembaharuan Estimasu Sumberdaya Deposit Onto, tahun 2023 Pre-Feasibility Engineering, tahun 2028 Target Konstruksi dan tahun 2035merupakan Target Komisioning Produksi, papar Cindy.
Dua Pria Target Operasi Ini Tak Berkutik Saat Diringkus Tim Satres Narkoba Polres Dompu
Cindy juga memaparkan kandungan bumi yang dianalisis PT. STM di Kecamatan Hu’u yaitu didominasi tembaga sementara emas merupakan komponen yang sangat kecil dari hasil produksinya, jelas Cindy.
Sementara Community Development Analyst Experiienced PT. STM Saputra Alamsyah, memaparkan kiprah PT. STM dalam membantu masyarakat kecamatan Hu’u, diantaranya telah menggelontorkan dana sebesar Rp. 37, 45 milyar sebagai investasi sosial terhadap masyarakat pribumi kecamatan Hu’u, yaitu salah satunya fokus di bidang pendidikan, melaksanakan workshop, pelatihan, pendampingan kepala sekolah, guru, hingga ke program guru penggerak terutama menerapkan kurikulum merdeka yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Sebanyak 19.029 orang penerima manfaat, baik secara langsung maupun tidak langsung, dan diantaranya 115 guru dalam meningkatkan kapasitasnya, termasuk program Keaksaraan dasar, buta aksara dan mengembangkan pertanian organik, yaitu sebuah aktivitas yang ramah lingkungan dengan menggunakan pupuk organik, jelasnya.
“Dengan menggunakan pupuk organik, selain ramah lingkungan juga menambah produktifitas panen yang mencapai 8 ton/hektar, termasuk pengembangan sayur organik pada tahun 2022, hingga mendapatkan penghargaan dari OFCD”, tambah Alamsyah.
PT. STM juga telah mengembangkan program Bank Sampah, dengan mendirikan 8 Bank Sampah dan 1 unit Bank Sampah utama, dengan harapan masyarakat dapat memanfaatkan limbah sampah untuk menambah perekonomian masyarakat, paparnya. (MD01)