Dompu – metrodompu.com, Berbagai cara dilakukan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) kabupaten Dompu dalam melawan kejahatan politik uang dalam kontestasi pemilu.
Salah satunya dengan mencari dukungan stakeholder di wilayah desa dan kelurahan agar memahami dampak yang terjadi dari praktek politik uang ketika pemilu dalam menentukan pemimpin bangsa.
Seperti yang dilakukan Bawaslu Dompu dan organisasi pemuda di kelurahan Kandaisatu Kecamatan Dompu yang menamakan dirinya BABSATA (Barisan Anak Muda Sambi Tangga Selatan) yang mengkampanyekan sisi negatif praktek politik uang pada saat pemilu yang berdampak merusak tatanan kehidupan perpolitikan.
Dengan komitmen yang tinggi, BABSATA siap mendukung upaya Bawaslu Dompu dalam mencegah praktek politik uang pada saat pesta demokrasi berlangsung.
Dengan komitmen dan konsistensi yang didukung masyarakatnya, maka Kelurahan Kandai satu Kecamatan Dompu dijadikan Pilot Project pencegahan praktek suap menyuap (money politic) pada pelaksanaan pemilihan umum.
Pilot Project Kelurahan Kandaisatu dilaunching, pada Rabu, 28 September 2022 di Lingkungan Sambi Tangga Selatan Kelurahan Kandaisatu, yang dilakukan oleh Ketua Bawaslu, Komisioner KPU, Camat Dompu, Lurah Kandaisatu, seluruh Kepala Lingkungan dan masyarakat Kandaisatu dan insan pers.
Acara yang dikemas dalam Sosialisasi dan Launching
Desa/kelurahan Pengawasan Partisipatif Anti Politik Uang (APU) di Kelurahan Kandaisatu, berlangsung khidmat yang diawali Sambutan Lurah Kandaisatu, “Terlalu merajalelanya politik uang, berawal dari keresahan masyarakat akan hal itu. Negara telah menggelontorkan uang yang banyak untuk menciptakan pemimpin yang profesional, mudah – mudahan Kelurahan Kandaisatu jadi percontohan politik tak pakai uang, yaitu Pilot project pengawasan partisipatif politik uang, harap Lurah.
Sementara Camat Dompu, Syahbudin Aby, S. IP, M. Ak mengatakan “Praktik politik uang bisa dikategorikan haram, untuk mencapai cita – cita kondisi daerah yang ideal, maka kelurahan Kandaisatu jadi percontohan, dan mengajak masyarakat untuk mendukung rencana baik ini, dan harus dimulai dari sisi agama hingga regulasi pemerintahan.
Ketua Bawaslu kabupaten Dompu, Drs. Irwan dalam penjelasannya yaitu 514 Kabupaten dan 37 provinsi menyelenggarakan pemilu serentak 2024, Bawaslu dijadikan lembaga permanen sejak 2018, Bawaslu memberikan apresiasi Desa/kelurahan kampung partisipatif pemilu 2024 kepada Barisan Anak Muda Sambi Tangga (Babsata), komunitas ini sebagai motor penggerak masyarakat dalam mencegah terjadinya money politic.
“Bersama rakyat awasi pemilu, bersama Bawaslu tegakkan keadilan pemilu”.
Awasi, Cegah, Tindak.
Sementara Komisioner Bawaslu, Swastari Haz, SH, “Praktek uang awali korupsi, lebih baik punya uang untuk pembangunan, bangun got, saluran, dan sarana ibadah lainnya daripada harus menghambur – hamburkan uang, ibu – ibu adalah sasaran utama politik uang, “Semoga menggugah hati kita semua, Babsata jadi Pioneer, dan bila menemukan politik uang supaya lapor ke Bawaslu”. (MD01)