Dompu – metrodompu.com, Siapa yang mengira, seorang pemuda pendatang baru di dunia olahraga catur yang berasal dari Kabupaten Dompu NTB, mampu meraih juara 1 pada Open Turnament Kejuaraan Catur se NTB yang digelar mulai hari Kamis sampai Minggu (27/2) hari ini bertempat di Kota Bima.
Muhammad Khoirul Iman begitulah nama aslinya alias Wadun Pardete nama samarannya pada pertandingan. Putra dari Bapak Syirajuddin M. Said dan Ibu Siti Supriati, yang berdomisili di Dusun Nowa Utara Desa Nowa Kecamatan Woja Kabupaten Dompu itu berhasil menjuarai Open Turnamen Kejuaraan Catur Se NTB yang dilaksanakan di Aula H. Thayeb Abdullah STIH Muhammadiyah Bima.
Turnamen ini diikuti oleh para jawara dan master catur dari berbagai kabupaten/kota di NTB.
Kemenangan M. Khoirul Iman diluar dugaan karena ia termasuk pendatang baru yang selama ini tidak dikenal sepak terjangnya mengikuti berbagai turnamen yang digelar di NTB. Wadun Pardete sebutannya tersebut meraih 8 poin dari 9 kali pertandingan.
Dengan memainkan jemari mungilnya itu, M. Khoirul Iman mampu mengunci strategi para jawara catur yang disegani di NTB, hingga para master mengakui kemampuan dan keunggulan yang dimiliki M. Khoirul Iman dan memberikan julukan “Pendekar Turun dari Gunung”.
Tak hanya itu, M. Khoirul Iman juga sepertinya mampu menguasai tempo notasi dalam pertandingan catur, karena terbukti dia mampu memenej waktu yang ditetapkan dengan baik, dan pada akhirnya waktu tersisa masih banyak dan meninggalkan waktu lawan.
Diwawancara media online metrodompu.com, M. Khoirul Iman, mengaku “Campur tangan Alloh SWT yang paling besar dalam keberhasilannya, karena pada saat berhadapan dengan para master dirinya tetap tenang dan selalu zikir, istighfar yang pada akhirnya dirasakan ada sebuah kekuatan besar yang memotivasinya dalam bertanding. Selain itu motivasi dari orangtuanya Bapak Syirajuddin M. Said, sosok ini tidak asing bagi penggemar catur di Dompu. Termasuk paman dan kakaknya yang mendorong spiritnya untuk mencapai keberhasilan”.
Ketua Panitia, Abdul Syukur, ST ,menginformasikan turnamen ini diikuti oleh 162 pecatur se Provinsi Nusa Tenggara Barat. Turnamen berlangsung selama 3 (tiga) hari mulai tanggal 25 sampai dengan 27 Februari 2022.
“Alhamdulillah kegiatan turnamen berjalan dengan sportif, tertib dan lancar. Mewakili panitia kami menyampaikan ucapan terima kasih atas terselenggaranya kegiatan turnamen ini dan mohon maaf bila dijumpai kelurangan-kekurangan dalam pelaksanaannya,” ucap Ketua Umum Bima Chess Club (BCC) itu.
Inilah selengkapnya 10 (sepuluh) peraih juara dalam turnamen tersebut.
Peringkat Satu Wadun Pardete (Muhammad Khoirul Iman) dengan poin 8 disusul MP. Muslim dengan poin 7,5.
Juara Tiga Rio Herwindo Poin 7,5
dan MN. Edyson, SE menempati peringkat keempat. Sedangkan peringkat kelima Alimunur mengantongi 7 poin disusul MP. Ardiansyah Dompu di peringkat keenam juga dengan poin 7. Adapun peringkat ketujuh MN. Wahyullah dengan poin 7 dan juga MN. Taufik Werang di posisi kedelapan dengan poin 7. Peringkat kesembilan BS. Muamar dan Candra Rangga Tuntu di posisi kesepuluh. Keduanya mendapatkan poin 6,5.
Acara penutupan dan penyerahan hadiah bagi para pemenang turnamen catur tersebut dihadiri oleh Walikota Bima yang diwakili oleh Kepala Dinas Dikbud, Ketua Umum Percasi Kabupaten Bima Dr. Juwaidin Ismail, MH, ketua STIH Muhammadiyah Bima Dr. Ridwan, SH., MH, Kadis Damkar Kabupaten Bima serta sejumlah pejabat lainnya. Sabet Juara 1, M. Khoirul Iman membawa pulang uang sebesar Rp. 4 juta ditambah bonus dari STIH Bima sebesar Rp. 5 juta, serta trophy dan sertifikat.
Salah seorang peserta yang berasal dari Dompu, H. Abdul Muis, SH, M. Si, dalam pesan kesannya menyampaikan “Turnamen kali ini agak berbeda dengan turnamen lainnya selama ini, karena biasanya peraih juara adalah Master Nasional yang berasal dari NTB, tetapi kali ini direbut oleh seorang pemuda yang baru menampakkan ujung hidungnya di dunia catur, dialah M. Khoirul Iman alias Wadun Pardete.
Wartawan Senior Lombok Post itu juga berkomentar karena tahu persis asal muasal dan keturunannya, M. Khoirul Iman ini adalah keluarga yang berdarah catur, karena kakeknya hingga orangtua dan paman – pamannya hobby olahraga catur, mungkin darah itu mengalir padanya, dan dirinya berjanji akan mengembangkan potensi ini hingga ke kancah yang lebih besar lagi, janji H. Abdul Muis. (MD01).